Ketika Mimpi Bukan Sekedar Tidur
Saat aku
berjalan-jalan dengan anak dan suamiku di sebuah taman aku melihat 3 orang
wanita sedang mengais-ngais tong sampah yang ada di seberang jalan, ku
perhatikan 3 wanita itu wajahnya seperti tak asing bagiku,hingga membuat ku
teringat kepada beberapa wanita yang sering menertawakan ku dimasa lalu tepatnya
10 tahun yg lalu.
”Eh lihat tu si kampungan lagi jalan, is jijik
aku lihat nya” ucap Rina menghinaku dari jauh “Iya, mana ada yang mau sama dia
udah la gendut” sambut Ira ‘’Hahha iya bener banget kalian , eh eh dia kesini
kita pura-pura baik aja” ujar Mimi. Aku yang begitu polosnya tetap bergabung
dengan mereka sering rasanya hatiku sakit dengan perkataan mereka tapi tak
berlangsung lama karena aku tipikal orang yang mudah lupa dengan sesuatu,
sampai pada suatu hari saat aku sedang bercanda dengan mereka “Eh malam minggu
ni nanti malam kita sama pacar kita kemana ya, oh iya ada yang Jones disini
maaf ya” ujar Ira meledek ku. ”Iya ni perusak aja padahal semuanya udah punya
pacar tinggal dia sendiri ni” sahut Mimi. Aku hanya terpaku terdiam dan membisu
hingga aku sadar aku tak diharapkan dalam perteman ini terkadang ucapan ku
sering tak di dengar apalagi d igubris olehmereka.
Hingga membuat ku bangkit dan tidak bergantung
kepada mereka. Tapi mereka menganggap ku sebagai orang yang lemah yang tak bisa
berdiri sendiri, impiankupun dianggap sebagai lelucon untuk mereka. Akan ku
buktikan kepada mereka bahwa aku bisa, perlahan dan pasti nama ku pun semakin
bersinar di SMA karena prestasi yang aku raih untuk sekolah 3 teman ku itu pun
semakin giat untuk mengurusi hidupku. Tapi aku tak terlalu ambil pusing karena
menurutku apapun yang kita lakukan entah itu baik ataupun buruk pasti menuai
kritikan, ibaratnya kita ini bagaikan pengguna Facebook saat menulis status
pasti ada yang berkomentar baik itu tersirat maupun tersurat. Dan kini waktunya
aku dan teman-temanku lulus dari SMA kami.
Kami pun terpisah dan tak ku dengar kabar
tentang mereka tapi di benakku pasti mereka kuliah di kampus ternama sedangkan
aku hanya menjadi cleaning servise tapi beruntungnya aku karena bos ku melihat
kreativitasanku hingga membuatnya tertarik dan mengangkatku menjadi
sekretarisnya. Bos ku adalah seorang pengusaha muda, ganteng, tajir, soleh dan
baik hati sampai suatu hari dia ingin mempersunting ku menjadi isterinya
awalnya aku ragu sekarang aku yakin bahwa ia benar-benar mencintaiku. Kami pun
melangsungkan pernikahan dengan sakral dan meriah tak terlihat orang-orang yang
menghinaku dulu di hari pernikahan kami tapi kini aku seperti melihat mereka
lagi entah itu benar entah itu hanya halusinasiku saja. Tak lama salah satu
dari mereka menghampiriku untuk meminta sedikit rupiah milikku, begitu terkejutnya
aku ternya dia adalah Ira sahabat ku isak tangis pun pecah membasahi pipinya ia
segera meminta maaf kepadaku karena ulahnya dulu ternyata pacar ira
meninggalkannya dan menikah dengan sahabatnya Rina. Mimi dan Rina yang melihat
kejadian itu segera menghampiriku dan meminta maaf kepadaku ternyata mereka
menjadi seorang gelandangan karena dulu setelah tamat kuliah mereka gengsi untuk melamar kerja di perusahaan kecil
hingga membuat lapangan kerja semakin sempit dan mereka tak punya pekerjaan
sekarang. “Aku sudah memaafkan kalian” ucapku. Aku pun memberikan modal kepada
mereka karena dikantor sedang tidak membutuhkan pegawai baru. Dulu aku yang
dibawah mereka, sekarang dunia sudah terbalik. Allah menunjukkan kebesaran-Nya
bahwa tak ada yang kekal di alam ini kecuali kehidupan di akhirat. Aku dan
keluarga ku hidup rukun aman dan tentram selamanya dalam cinta yang abadi.
InsyaAllah :)