Minggu, 17 Januari 2016

Cerpen Kehidupan : Ketika Mimpi Bukan Sekedar Tidur



Ketika Mimpi Bukan Sekedar Tidur

Saat aku berjalan-jalan dengan anak dan suamiku di sebuah taman aku melihat 3 orang wanita sedang mengais-ngais tong sampah yang ada di seberang jalan, ku perhatikan 3 wanita itu wajahnya seperti tak asing bagiku,hingga membuat ku teringat kepada beberapa wanita yang sering menertawakan ku dimasa lalu tepatnya 10 tahun yg lalu.
 ”Eh lihat tu si kampungan lagi jalan, is jijik aku lihat nya” ucap Rina menghinaku dari jauh “Iya, mana ada yang mau sama dia udah la gendut” sambut Ira ‘’Hahha iya bener banget kalian , eh eh dia kesini kita pura-pura baik aja” ujar Mimi. Aku yang begitu polosnya tetap bergabung dengan mereka sering rasanya hatiku sakit dengan perkataan mereka tapi tak berlangsung lama karena aku tipikal orang yang mudah lupa dengan sesuatu, sampai pada suatu hari saat aku sedang bercanda dengan mereka “Eh malam minggu ni nanti malam kita sama pacar kita kemana ya, oh iya ada yang Jones disini maaf ya” ujar Ira meledek ku. ”Iya ni perusak aja padahal semuanya udah punya pacar tinggal dia sendiri ni” sahut Mimi. Aku hanya terpaku terdiam dan membisu hingga aku sadar aku tak diharapkan dalam perteman ini terkadang ucapan ku sering tak di dengar apalagi d igubris olehmereka.
 Hingga membuat ku bangkit dan tidak bergantung kepada mereka. Tapi mereka menganggap ku sebagai orang yang lemah yang tak bisa berdiri sendiri, impiankupun dianggap sebagai lelucon untuk mereka. Akan ku buktikan kepada mereka bahwa aku bisa, perlahan dan pasti nama ku pun semakin bersinar di SMA karena prestasi yang aku raih untuk sekolah 3 teman ku itu pun semakin giat untuk mengurusi hidupku. Tapi aku tak terlalu ambil pusing karena menurutku apapun yang kita lakukan entah itu baik ataupun buruk pasti menuai kritikan, ibaratnya kita ini bagaikan pengguna Facebook saat menulis status pasti ada yang berkomentar baik itu tersirat maupun tersurat. Dan kini waktunya aku dan teman-temanku lulus dari SMA kami.
 Kami pun terpisah dan tak ku dengar kabar tentang mereka tapi di benakku pasti mereka kuliah di kampus ternama sedangkan aku hanya menjadi cleaning servise tapi beruntungnya aku karena bos ku melihat kreativitasanku hingga membuatnya tertarik dan mengangkatku menjadi sekretarisnya. Bos ku adalah seorang pengusaha muda, ganteng, tajir, soleh dan baik hati sampai suatu hari dia ingin mempersunting ku menjadi isterinya awalnya aku ragu sekarang aku yakin bahwa ia benar-benar mencintaiku. Kami pun melangsungkan pernikahan dengan sakral dan meriah tak terlihat orang-orang yang menghinaku dulu di hari pernikahan kami tapi kini aku seperti melihat mereka lagi entah itu benar entah itu hanya halusinasiku saja. Tak lama salah satu dari mereka menghampiriku untuk meminta sedikit rupiah milikku, begitu terkejutnya aku ternya dia adalah Ira sahabat ku isak tangis pun pecah membasahi pipinya ia segera meminta maaf kepadaku karena ulahnya dulu ternyata pacar ira meninggalkannya dan menikah dengan sahabatnya Rina. Mimi dan Rina yang melihat kejadian itu segera menghampiriku dan meminta maaf kepadaku ternyata mereka menjadi seorang gelandangan karena dulu setelah tamat kuliah mereka gengsi  untuk melamar kerja di perusahaan kecil hingga membuat lapangan kerja semakin sempit dan mereka tak punya pekerjaan sekarang. “Aku sudah memaafkan kalian” ucapku. Aku pun memberikan modal kepada mereka karena dikantor sedang tidak membutuhkan pegawai baru. Dulu aku yang dibawah mereka, sekarang dunia sudah terbalik. Allah menunjukkan kebesaran-Nya bahwa tak ada yang kekal di alam ini kecuali kehidupan di akhirat. Aku dan keluarga ku hidup rukun aman dan tentram selamanya dalam cinta yang abadi. InsyaAllah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar